Sistem Kekerabatan Matrilineal Biasanya Dijumpai Pada Daerah

Sistem kekerabatan matrilineal adalah struktur kekerabatan yang didasarkan pada garis keturunan maternal. Struktur ini berarti bahwa hak warisan dan status sosial diturunkan dari ibu ke anak perempuannya. Seiring dengan itu, semua anggota keluarga akan menjadi bagian dari satu keluarga matrilineal. Sistem ini biasanya dijumpai dalam masyarakat matrilokal, di mana seorang wanita tinggal bersama keluarganya dan menikah dengan seorang pria yang hidup di luar rumahnya. Sistem kekerabatan matrilineal juga dapat ditemukan di daerah-daerah di seluruh dunia. Meskipun tidak begitu umum, sistem ini masih dianut oleh beberapa masyarakat di seluruh dunia.

Sistem Kekerabatan Matrilineal di Indonesia

Sistem kekerabatan matrilineal di Indonesia telah ada sejak lama. Salah satu contoh masyarakat di Indonesia yang menganut sistem kekerabatan matrilineal adalah masyarakat Minangkabau. Masyarakat Minangkabau adalah masyarakat matrilokal yang tinggal di Provinsi Sumatera Barat. Mereka menganut sistem kekerabatan matrilineal karena anggota keluarga yang tinggal bersama-sama di rumah ibu perempuan. Mereka juga mengikuti hukum adat yang menentukan bahwa hak warisan dan status sosial diturunkan dari ibu ke anak perempuannya. Selain itu, masyarakat Minangkabau juga menganut sistem pembagian kerja matrilineal, di mana anak laki-laki harus tinggal di rumah ibu mereka setelah menikah.

Manfaat Sistem Kekerabatan Matrilineal

Sistem kekerabatan matrilineal memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah bahwa anak perempuan dijamin mendapatkan hak warisan dan status sosial yang sama dengan anak laki-laki. Hal ini sangat penting karena di banyak masyarakat, anak perempuan tidak diberi hak yang sama dengan anak laki-laki dalam hal warisan atau status sosial. Dengan sistem kekerabatan matrilineal, anak perempuan mendapatkan perlakuan yang sama dengan anak laki-laki. Selain itu, sistem kekerabatan matrilineal juga dapat membantu mencegah kekerasan domestik. Hal ini karena masyarakat yang menganut sistem kekerabatan matrilineal akan melindungi dan menghormati perempuan. Dengan demikian, kekerasan domestik akan berkurang di masyarakat.

Kekurangan Sistem Kekerabatan Matrilineal

Sistem kekerabatan matrilineal juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satu kekurangannya adalah bahwa anak laki-laki tidak mendapatkan hak warisan yang sama dengan anak perempuan. Hal ini karena hak warisan dan status sosial di sistem ini hanya diturunkan dari ibu ke anak perempuannya. Namun, anak laki-laki juga dapat mendapatkan hak warisan jika dia tinggal bersama ibunya. Selain itu, sistem kekerabatan matrilineal juga dapat menyebabkan anak laki-laki ditinggalkan oleh ibunya setelah menikah. Hal ini dapat menyebabkan anak laki-laki tidak mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan untuk menjadi anggota produktif masyarakat.

Kesimpulan

Sistem kekerabatan matrilineal adalah struktur kekerabatan yang didasarkan pada garis keturunan maternal. Sistem ini telah ada di Indonesia sejak lama dan biasanya dijumpai di masyarakat matrilokal. Sistem ini memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat, seperti memberi hak warisan dan status sosial yang sama bagi anak perempuan dan mengurangi kekerasan domestik. Namun, sistem ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti anak laki-laki tidak mendapatkan hak warisan yang sama dengan anak perempuan dan anak laki-laki ditinggalkan oleh ibunya setelah menikah. Namun, meskipun tidak begitu umum, sistem ini masih dianut oleh beberapa masyarakat di seluruh dunia.

Pertanyaan Terkait :